Menikmati Pesona Budaya dan Alam Lewat Perjalanan dengan VW Safari
Bayangkan menikmati udara pagi yang sejuk, pemandangan sawah yang membentang hijau, dan desa-desa tradisional yang masih asri — semuanya dari kursi belakang mobil VW Safari klasik. Itulah pengalaman yang ditawarkan oleh wisata keliling Borobudur menggunakan mobil legendaris ini. “Borobudur dari Kursi Belakang” bukan sekadar perjalanan, tapi cara baru untuk menyelami budaya dan keindahan alam Jawa Tengah secara lebih santai dan autentik.
Mobil VW Safari yang digunakan dalam tur ini bukan hanya alat transportasi, tetapi bagian dari pengalaman itu sendiri. Dengan atap terbuka, para wisatawan dapat merasakan angin yang menerpa wajah, melihat panorama tanpa terhalang kaca, dan bahkan menyapa warga lokal yang tersenyum ramah di pinggir jalan.
Perjalanan biasanya dimulai dari sekitar kawasan Candi Borobudur, lalu menyusuri jalan-jalan kecil menuju desa-desa wisata seperti Candirejo, Tanjungsari, atau Majaksingi. Di sepanjang perjalanan, wisatawan bisa mampir ke berbagai spot menarik seperti sentra kerajinan gerabah, pengrajin batik, persawahan, atau melihat langsung proses pembuatan gula kelapa.
Yang membuat pengalaman ini begitu berkesan adalah suasananya. Duduk di kursi belakang VW Safari sambil melihat siluet Candi Borobudur dari kejauhan, mendengarkan suara alam, dan menikmati tawa bersama teman atau keluarga — semua terasa lebih hidup, lebih membumi.
Tur ini juga memberi kesempatan untuk berhenti sejenak dan merenung. Tidak terburu-buru seperti tur besar, perjalanan ini justru memberi ruang untuk benar-benar merasakan dan menghargai setiap momen. Bagi banyak wisatawan, ini bukan hanya perjalanan fisik, tapi juga perjalanan hati.
Jadi, jika kamu ingin merasakan Borobudur dengan cara yang berbeda — lebih santai, lebih dekat dengan alam dan budaya — cobalah melihatnya dari kursi belakang. Karena kadang, pemandangan terbaik justru terlihat saat kita memilih untuk duduk, menikmati, dan membiarkan dunia berjalan perlahan.
Tinggalkan Balasan