Mengapa Sih Ada Pembatasan Naik Candi Borobudur?

Akhir-akhir ini obrolan terkait pembatasan naik ke Candi Borobudur selalu jadi topik menarik di kalangan travel agent di Jateng, Jogja dan di Indonesia. Memang dulunya jumlah wisatawan yang naik Candi per hari bisa bebas jumlahnya berapapun. Namun, karena ada pertimbangan khusus, maka saat ini ada pembatasan jumlah wisatawan. Yuk kita kupas artikel menarik ini dengan seksama.

Kamu pasti udah gak asing lagi kan sama Candi Borobudur yang terkenal itu? Candi yang jadi salah satu warisan dunia ini emang punya daya tarik yang luar biasa. Setiap tahunnya, wisatawan dari berbagai belahan dunia datang ke sini buat menikmati keindahan arsitektur dan sejarahnya. Tapi, belakangan ini ada yang berbeda nih, ada pembatasan buat naik ke puncak Candi Borobudur. Kenapa sih? Apa ada yang salah? Jangan khawatir, semuanya itu demi kebaikan kita bersama!

Jadi, yang pertama dan paling penting adalah program konservasi. Candi Borobudur itu bukan cuma sekedar tempat wisata, tapi juga salah satu situs sejarah paling berharga di Indonesia dan dunia. Kalau kamu pikir Candi Borobudur bakal awet selamanya, kamu salah besar! Sebagai situs yang udah ada sejak abad ke-9, Candi Borobudur tentunya rentan banget terhadap kerusakan. Setiap langkah kaki di batuan candi bisa meninggalkan jejak yang lama-lama bakal merusak struktur bangunan. Ditambah lagi, paparan sinar matahari yang terlalu intens atau perubahan cuaca yang ekstrem juga bisa mempercepat kerusakan. Makanya, pemerintah dan pihak pengelola Candi Borobudur harus serius banget dalam merawatnya supaya warisan budaya ini tetap terjaga.

Karena itu, kebijakan pembatasan pengunjung yang boleh naik ke puncak candi diterapkan. Gak semua orang bisa langsung naik ke atas sesuka hati. Setiap hari, cuma ada jumlah pengunjung yang terbatas. Tentunya ini juga untuk menghindari kerusakan yang lebih parah. Dengan pembatasan jumlah pengunjung per hari, proses konservasi jadi lebih terkontrol dan efektif. Jadi, kamu yang pengen banget naik ke atas Candi Borobudur, mesti siap bersaing dengan pengunjung lain yang juga punya kesempatan yang sama.

Tapi tenang, kalau kamu gak bisa naik ke puncak, masih ada cara lain buat bisa menikmati keindahan Candi Borobudur dari dekat. Di area Plataran, yang letaknya cukup dekat dengan candi, kamu tetap bisa lihat candi dengan jelas tanpa harus naik ke atas. Bahkan, bisa jadi kamu bakal dapat perspektif yang lebih unik dari sini. Gak cuma itu, Plataran juga jadi tempat yang nyaman buat jalan-jalan santai sambil menikmati pemandangan sekitar yang gak kalah keren. Jadi, meskipun gak bisa naik ke atas, pengalaman kamu tetep seru kok!

Lalu, ada juga pilihan lain buat kamu yang tetep pengen naik ke puncak, yaitu dengan membeli tiket masuk khusus yang memungkinkan kamu naik dengan jumlah pengunjung yang terbatas. Pembatasan ini penting supaya candi tetap terjaga dan kamu bisa menikmati pengalaman yang lebih eksklusif. Tentunya, tiket yang terbatas ini juga mengedukasi kita semua supaya lebih menghargai dan merawat warisan budaya yang ada.

Walaupun mungkin agak kecewa gak bisa naik ke puncak begitu saja, tapi kamu harus sadar bahwa ini semua demi kelestarian Candi Borobudur di masa depan. Kalau kita gak mulai peduli dari sekarang, bisa-bisa generasi mendatang cuma bisa liat candi dari jauh tanpa bisa menikmati keindahannya secara langsung.

Jadi, daripada merasa kesal karena pembatasan ini, yuk kita dukung dan nikmati pengalaman wisata yang lebih berkesan, sembari ikut menjaga kelestarian candi legendaris ini.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *